Kamis, 19 Agustus 2010

Masjid Kubah Mas


Masjid Dian Al Mahri adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung-Cinere di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah sholat bagi umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini sering juga Kami jadikan sebagai tempat transit sebelum berwisata di wilayah jakarta dan sekitarnya. Masjid ini bernama Masjid Dian Al Mahri, namun karena kubahnya yang di lapisi emas setebal 2-3 mm maka masjid ini disebut Masjid Kubah Mas. Kami dari SELERA WISATA menggunakan masjid ini sebagai transit dari mulai tanggal 20 Maret 2007.

Sejarahnya
Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara
Disain dan Arsitektur
Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton.
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.
Permasalahan yang terjadi di lapangan
Namun dibalik kemegahan Masjid Kubah Mas, lokasi parkir kendaraan yang menjadi lokasi berpiknik bagi peserta wisata penanganan kebersihannya sangat parah. Sering kita lihat berhari-hari pemandangan sampah yang berserakan tidak juga dibersihkan. Disamping itu fasilitas kamar mandi sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah pengujung tiap hari libur yang mencapai ribuan yang hanya disediakan sebanyak 17 buah. sehingga kita harapkan ke depan pihak manajemen mau memperbaikinya apalagi di dalam lokasi parkir setiap bis atau kendaraan yang masuk sudah dikenakan retribusi parkir luar dan didalam tiap bis yang mau keluar dikenakan retribusi lagi dengan dalih kebersihan yang tidak tahu dikemanakan bea kebersihannya. Hal ini harus segera diatasi pihak manajemen Masjid Kubah Mas.
Sempat pada awal-awal selesai di bangun, supir-supir bus pariwisata merasa sungkan apabila ada order ke Masjid Kubah Mas, hal itu terkait dengan kondisi jalan atau rute yang menuju Masjid maupun keluar dari Masjid menuju Tol Pondok Indah kendaraan macet dan sangat penuh. Mereka takut resiko di arus kemacetan tersebut, oleh karenanya kita mengharapkan Pemerintah Daerah Depok juga ikut serta memikirkan kondisi jalan menuju Masjid Kubah Mas tersebut, apalag antusiasme masyarakat untuk berwisata di masjid Kubah Mas masih tetap tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar