Sabtu, 21 Agustus 2010

Dunia Fantasi (Dufan)

Pada postingan terdahulu telah di postingkan mengenai Taman Impian Jaya Ancol atau Ancol Bay City, tentunya kurang lengkap bila kita tidak menggambarkan wahana-wahana rekreasi keluarga yang ada di dalamnya. Kali ini Selera Wisata akan menggambarkan sedikit tentang Dufan.
DUFAN mulai dibangun pada tahun 1983 dan diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1985, lokasinya terletak di kawasan wisata terpadu Taman Impian Jaya Ancol-Jakarta Utara, menempati luas laha sekitar 9,5 hektar.
Dufan memiliki maskot yang salah satunya adalah Kera Bekantan atau Baboon sebagai simbolnya, selain itu masih ada maskot-maskot yang lainnya yang hadir di dufan seperti Kodok Gemuk, Bison jenaka, Tapir genit babi rakus dan masih banyak lagi yang lainnya. semuanya itu digambarkan sebagai simbol atau lambang kegembiraan.
Di dalamnya, Dufan berisikan wahana -wahana permainan yang sangat menarik dan dapat memacu adrenalin, sehingga pengunjung yang datang diharapkan dapat merasakan sensasi kegembiraan dan kesenangan setelah menikmati berbagai permainan-permainan yang ada di dufan. Selain wahana permainan, didalamnya juga terdapat toko-toko suvenir, warung jajanan serta resto dan terdapat juga even-even atraksi yang hadir setiap saat.
Lokasi Dufan dibagi dalam beberapa kawasan, hal ini diharapkan dapat membangkitkan imajinasi  pengunjung merasakan sensasi berjalan-jalan melewati kawasan dan suasana artistiknya eksterior taman di setiap kawasan. Seperti Kawasan Jakarta pada masa dahulu kala, Kawasan Balada Kera, Kawasan Amerika, Kawasan Istana, Kawasan Eropa, Kawasan hikayat, Yunani dan Indonesia.
Kawasan Jakarta
  • Wahana Turanga-rangga
Merupakan permainan komidi putar. wahana ini sangat cocok buat anak-anak ataupun sebagai langkah awal bermain sebelum mencoba wahana lainnya.



Kawasan Balada  Kera

  •  Wahana Balada Kera 
Merupakan panggung opera karikatur yang di lakonkan boneka-boneka berupa hewan-hewan seperti Baboon, Simpanse dan gorilla. Yang paling berkesan setiap kali berkunjung yakni saat mendengarkan lagu "Surilang Jot-njtotan" di wahana ini cukup menghibur bagi pengunjung anak-anak. selain itu bisa sebagai tempat peristirahatan sementara, karena ber-AC. setelah berjalan -jalan di areal dufan yang panas terik.
  • Ubanga-Banga
Merupakan wahana permainana Bom bom car yang diperuntukkan untuk untuk anak setinggi maksimal 125 Cm





Kawasan Amerika
  • Niagara
Kereta luncur Niagara gara, yaitu perahu berbentuk balok kayu yang meluncur bertualang mengikuti arus air. Kemudian, pada klimaksnya, naik setinggi 10 meter dan terjun seolah-olah mencebur mengikuti air terjun sungai-sungai di Amerika.

  • Lorong Sesat
Lorong Sesat, terdiri dari lorong berdinding kaca sepanjang lebih dari 90 meter, memberi refleksi tak terbatas sehingga terasa seakan tak ada dimensi ruang dan kita seperti susah menemukan jalan keluar setelah masuk kedalamnya.


  • Poci Poci
Adalah permainan Poci tunggang yang digerakkan berkeliling menurut pusatnya dan berputar seperti planet mengitari matahari.



  •  Rumah Miring
Rumah miring ini merupakan bangunan rumah kayu bergaya country, pengunjung akan menikmati pengalaman aneh, seolah-olah kehilangan orientasi gravitasi. dengan kondisi alur jalan yang dibuat miring hingga arah keluar.


Kawasan Istana
  • Istana Boneka
Istana ini dirancang dengan nuansa gabungan 10 gaya bangunan arsitektur Indonesia,dan juga dari mancanegara yang dibentuk menjadi sebuah bangunan baru, dan berwarna-warni sehingga memberi kesan semarak dan unik. Di dalamnya, sambil berperahu, pegunjung diajak menjelajahi dan merasakan beragam budaya etnis seluruh nusantara maupun berbagai bangsa, diiringi lagu rakyat setempat yang mengesankan. Didalamnya ada sekitar 600 Boneka. Wahana ini merupakan bangunan tertutup yang dilengkapi dengan penyejuk ruangan sehingga cocok dinikmati sebagai tempat peristirahan sementara setelah menjelajahi panas teriknya areal Dufan. Dan juga menyenangkan serta menghibur bagi anak-anak untuk bermain.

Kawasan Indonesia
  •   Alap-Alap
Hampir sama persis dengan wahana Halilintar, bedanya kalau alap-alap diperuntukkan untuk anak-anak dengan alur yang lebih pendek. namun demikian orang tua juga bisa menaikinya untuk menemani anak-anak tersebut dalam bermain.
  • Tornado
Wahana ini beroperasi sejak 10 Juni 2007, diresmikan oleh Gubernur Jakarta Sutiyoso. Wahana ini juga sangat memacu adrenalin karena cara pengoperasiannya,yaitu saat mulai kita langsung naik keatas lalu kita dijungkir balikkan. Begitu juga saat kita diturunkan juga dijungkir balikkan. wahana ini juga menyenangkan

Kawasan Eropa
  •  Kincir-Kincir  
adalah sebuah wahana permainan yang berupa kincir-kincir raksasa yang akan memutar penumpang ke segala arah.
  •  Hysteria
Wahana permainan ini yang tergolong terbaru. Hysteria berupa menara setinggi 56 meter. Di wahana ini, pengunjung dapat merasakan desiran adrenalin saat ditembakkan ke atas dengan kecepatan mencapai 4 G dan kemudian dijatuhkan dengan kapasitas minus 1 G. Satu menara memiliki kapasitas 12 tempat duduk. Ancol akan berencana membuat dua menara.

  •  Panggung Maksima
panggung maksima adalah panggung dimana biasanya para musisi, koreografer serta dramawan terkenal di negeri ini mementaskan karyanya. Artis yang pernah mementaskan karyanya disini, antara lain adalah Guruh Soekarno Putra, N. Riantiarno, Harry Rusli. biasanya setiap hari sabtu sering diadakan acara dufan show acara ini kurang lebih mementaskan 300 artis studio fantasi. beberapa acara yg pernah di adakan di panggung maksima yaitu operet sleeping beauty, putri salju,dufan incredible extravaganza,bon aniversaire dunia fantasi,zabogar,junggle night fantasy,jesus crist superstars,dufan super stars show,opera rama shita legenda masa depan,opera mahabaratha,opera fantasia,dufan dan dufi di dunia mimpi,dufan show ulang tahun ke 18, dufan show lebran, dufan show natal, dufan show sampek engtay,dufan show perang bintang,colour guard show,dan percusion attraction.

Kawasan Asia
  •  Baku Toki
Baku Toki adalah permainan bom-bom car sama persis dengan ubanga-banga, bedanya kalo baki toki dimainkan untuk pengunjung dengan tinggi minimal 125 cm, jadi permainan ini bisa untuk anak-anak maupun orang dewasa, sedangkan ubanga-banga hanya untuk anak-anak.

  •  Bianglala
Merupakan Kincir setinggi 33 meter. Adalah salah satu bangunan tertinggi di Dunia Fantasi, bila kita berada di bagian atas kincir, kita akan dapat melihat cakrawala laut serta bangunan-bangunan seisi Dunia Fantasi. Bianglala dibangun dengan arsitektur dan ornamen bernuansa warna khas Thailand.
  •  Gajah Bledug
Sama halnya dengan komidi putar, hanya saja gajah terbang yang dijadikan tempat duduk bagi pengunjungnya.



  •  Kora Kora
adalah wahana berbentuk kapal besar yang berayun hampir 90 derajat. Sensasi yang diberikan pada wahana ini adalah kegerian pada saat berada dipuncak ketinggian dan pada saat berayun turun.

Kawasan Hikayat
  •  Burung Tempur
Sejenis komidi putar dengan tempat duduk bagi pengunjung berbentuk burung Condor.


  •  Perang Bintang
Adalah wahana yang dibangun dengan latar lingkungan masa depan. Pengunjung dipersiapkan seakan akan sedang mengarungi angkasa luar dengan menaiki kendaraan semacam piring terbang yang dilengkapi dengan persenjataan laser.

  •  Rajawali
Permainan ini hampir mirip dengan poci-poci, bedanya pada rajawali bentuk tunggangnya digambarkan burung dan juga mengambil pola bermain di putar sambil naik turun mengikuti sumbunya.

Kamis, 19 Agustus 2010

Masjid Kubah Mas


Masjid Dian Al Mahri adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung-Cinere di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah sholat bagi umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini sering juga Kami jadikan sebagai tempat transit sebelum berwisata di wilayah jakarta dan sekitarnya. Masjid ini bernama Masjid Dian Al Mahri, namun karena kubahnya yang di lapisi emas setebal 2-3 mm maka masjid ini disebut Masjid Kubah Mas. Kami dari SELERA WISATA menggunakan masjid ini sebagai transit dari mulai tanggal 20 Maret 2007.

Sejarahnya
Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara
Disain dan Arsitektur
Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton.
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.
Permasalahan yang terjadi di lapangan
Namun dibalik kemegahan Masjid Kubah Mas, lokasi parkir kendaraan yang menjadi lokasi berpiknik bagi peserta wisata penanganan kebersihannya sangat parah. Sering kita lihat berhari-hari pemandangan sampah yang berserakan tidak juga dibersihkan. Disamping itu fasilitas kamar mandi sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah pengujung tiap hari libur yang mencapai ribuan yang hanya disediakan sebanyak 17 buah. sehingga kita harapkan ke depan pihak manajemen mau memperbaikinya apalagi di dalam lokasi parkir setiap bis atau kendaraan yang masuk sudah dikenakan retribusi parkir luar dan didalam tiap bis yang mau keluar dikenakan retribusi lagi dengan dalih kebersihan yang tidak tahu dikemanakan bea kebersihannya. Hal ini harus segera diatasi pihak manajemen Masjid Kubah Mas.
Sempat pada awal-awal selesai di bangun, supir-supir bus pariwisata merasa sungkan apabila ada order ke Masjid Kubah Mas, hal itu terkait dengan kondisi jalan atau rute yang menuju Masjid maupun keluar dari Masjid menuju Tol Pondok Indah kendaraan macet dan sangat penuh. Mereka takut resiko di arus kemacetan tersebut, oleh karenanya kita mengharapkan Pemerintah Daerah Depok juga ikut serta memikirkan kondisi jalan menuju Masjid Kubah Mas tersebut, apalag antusiasme masyarakat untuk berwisata di masjid Kubah Mas masih tetap tinggi.

Masjid Istiqlal


Sejarah Singkat Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah Masjid yang terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini sebagai manifestasi ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas curahan karunia-Nya, bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam dapat berhasil memperjuangkan kemerdekaan dan terbentuknya Negara RI. Oleh karena itulah masjid ini dinamakan ISTIQLAL artinya MERDEKA.
Setelah penyerahan kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia tahun 1949, maka tercetuslah ide pembangunan Masjid Istiqlal di Jakarta oleh Bapak KH. Wahid Hasyim (Menteri Agama tahun 1950) dan Bapak Anwar Cokroaminoto, yang selanjutnya ditunjuk sebagai Ketua Yayasan Masjid Istiqlal.
Pada tahun 1953 dibentuklah panitia pertama pembangunan Masjid Istiqlal, yang diketuai oleh Bapak Anwar Cokroaminoto. Beliau menyampaikan ide pembangunan Masjid Istiqlal kepada Presiden RI DR. Ir. Soekarno dan ternyata mendapat sambutan hangat, bahkan Presiden akan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal.
Pada tahun 1954, DR. Ir. Soekarno oleh Panitia diangat sebagai Kepala Bagian Teknik Pembangunan Masjid Istiqlal, dan sejak itulah beliau aktif dalam kegiatan-kegiatan Masjid Istiqlal antara lain sebagai Ketua Dewan Juri untuk menilai sayembara maket Istiqlal.
Pada tahun 1955, diadakan sayembara membuat gambar dan maket pembangunan Masjid Istiqlal, yang diikuti oleh 30 peserta. Dari jumlah tersebut, ada 27 orang yang menyerahkan gambar, kemudian setelah diadakan seleksi secara seksama. Dewan Juri dan para anggota mengadakan evaluasi, ternyata yang keluar sebagai pemenang ada 5 (lima) peserta yaitu:
a. F. Silaban dengan sandi “Ketuhanan”
b. R. Oetoyo dengan sandi “Istighfar”
c. Hans Groenewegen dengan sandi “Salam”
d. Lima orang Mahasiswa ITB dengan sandi “Ilham”
e. Tiga orang Mahasiswa ITB dengan sandi “Khatulistiwa”
Dari kelima pemenang tersebut, yang disepakati Dewan Juri dan para anggota adalah sandi Ketuhanan dengan arsitek F. Silaban sebagai pemenang.
Pada tahun 1961, diadakan penanaman tiang pancang pertama pembangunan Masjid Istiqlal. Tujuh belas tahun kemudian bangunan Masjid Istiqlal selesai dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 22 Februari 1978. Biaya pembangunan Masjid ini dengan dana APBN sebesar Rp 7.000.000.000,00 (Tujur Milyar Rupiah) dan USD 12.000.000 (Dua Belas Juta Dollar Amerika Serikat).

Tanah Dan Bangunan
Luas areal tanah Masjid Istiqlal seluruhnya 9,5 hektar, terdiri dari:
Luas bangunan kurang lebih 2,5 hektar diperuntukkan: Gedung induk dan balkon bertingkat 5 yang dapat menampung kurang lebih 61.000 jamaah. Gedung pendahuluan yang dapat menampung 8.000 jamaah. Gedung penghubung. Teras raksasa luasnya 19.800 M2 yang dapat menampung 50.000 jamaah. Menara setinggi kurang lebih 6.666 cm, dengan diameter 5 m. Luas areal parkir 3,35 hektar dapat menampung kurang lebih 800 kendaraan. Luas halaman/pertamanan 6.85 hektar.
Lantai dasar luasnya 25.000 M2 tertutup dengan marmer, dipergunakan untuk:
Kantor Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Lembaga keagamaan yang berkantor di Masjid Istiqlal, yaitu:
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat.
Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan Pusat (BP4) Pusat.
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Nasional.
Pusat Perpustakaan Islam Indonesia (PPII).
Terjemah Al Qur’an system 40 jam.
Himpunan Seni dan Budaya Islam (HSBI)
Ikatan Persaudaraan Qori Qoriah Hafizh Hafizhah Indonesia (IPQOH)
Kantor Majalah Tabloid Jum’at.
Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Islam Indonesia (BMOIWI)
Kantor Sekretariat Majelis Ilmuan Muslimah Sedunia Cabang Indonesia.
Ruang Sidang dan dua buah aula, salah satunya berukuran 18 x 24 m.
Ruang tunggu khusus (VIP)
Unit Pelaksana Teknis Masjid Istiqlal:
Pramuka Masjid Istiqlal
Taman Kanak-Kanak Masjid Istiqlal
Perpustakaan Masjid Istiqlal
Koperasi Masjid Istiqlal (KOSTIQ)
Pengajian
Poliklinik Masjid Istiqlal
KBIH Masjid Istiqlal
Luas gedung utama sekitar 1 hektar dengan ketinggian 55,8 m dari permukaan tanah, dapat menampung 16.000 jamaah dengan dilengkapi:
Kubah berbentuk setengah bola dengan kerangka polyhendra eks Jerman Barat dan kontruksi beton bertulang bergaris tengah 45 m. Kubah ditunjang oleh 12 tiang kolom bergaris tengah 2,5 m dilapisi stainless steel, dihubungkan dengan beton ring berukuran 2,4,5 m. Di tengah kubah tergantung sound system seberat 3 ton. Lambang Bulan Bintang terletak di puncak Kubah, terbuat dari stainless steel, dengan tinggi tiang 17 m bergaris tengah 3 meter dengan berat seluruhnya 2,5 ton.
Kaligrafi:
Sebelah kanan lafaz JALALAH (Allah) Sebelah tengah Surat Thaha ayat 14 Sebelah kiri lafaz Muhammad Di tengah-tengah lingkaran kubah lafaz Ayat Kursi dan Surat Al Ikhlas
Daya tampung masjid Istiqlal secara keseluruhan mulai dari lantai I sampai V dan ruang teras kurang lebih 200.000 jamaah. Kontruksi beton bertulang seluruhnya berjumlah 92.292,87 M3 dengan jumlah tiang pancang sebanyak 5.138 tiang. Menara letaknya di sebelah timur dengan ketinggian 6,666 cm melambangkan jumlah ayat-ayat Al Qur’an. Puncak menara dengan ketinggian 30 m dan berat 28 ton terletak di atas tempat azan.
Bedug Masjid Istiqlal terbesar nomer 1 di Indonesia, dengan ukuran sebagai berikut:
Garis tengah bagian depan: 2 m. Garis tengah bagian belakang: 1,71. Panjang: 3 m. Berat: 2,3 ton
Jenis kayu: meranti merah Kalimantan Timur. Umur pohon meranti: 300 tahun
Bedug dibunyikan pada saat menjelang adzan Shalat Jum’at

Prasarana Buat Wisata
Masjid istiqlal memiliki kamar mandi kurang lebih sebanyak 100 buah di samping itu fasilitas tempat wudhlu juga sangat banyak. lokasi masjid sendiri terletak di tengah-tengah kota Sehingga masjid ini betul-betul cocok bagi lokasi transit wisata sebelum para wisatawan melanjutkan untuk berwisata ke segala arah di seputar jakarta.
ticket parkir bagi bus wisata di kenakan sebesar 10.000,- rupiah, tiket kebersihan di kenakan sebesar 10.000 rupiah, namun sangat di sayangkan terkadang pihak keamanaan(security) masjid sering memaksa panitia untuk memberikan uang tambahan bagi security yang besarnya antara RP. 25.000,- sampai Rp. 50.000,-/ bus wisata dengan dalih uang kopi, yang apabila kita hitung dengan jumlah armada bisa berlipat-lipat. hal tersebut sering menjengkelkan panitia wisata karena biaya tersebut tidak di sertai dengan tanda terima, padahal tanda terima biaya yang di keluarkan merupakan bukti pengeluaran bagi kantor.

Masjid At Tin


Sejarah Singkat
Masjid At-Tin adalah satu di antara dua masjid megah di kawasan TMII, selain Masjid Diponegoro. Masjid yang mulai dibangun pada April 1997 ini menempati area tanah seluas 70.000 meter persegi dengan kapasitas sekitar 9.000 orang di dalam masjid dan 1.850 orang di selasar tertutup dan plaza. Bangunan masjid yang berada di wilayah Jakarta Timur ini didesain oleh dua orang arsitek dari satu keluarga bernama Fauzan Noe`man (anak) dan Ahmad Noe`man (ayah).
Nama At-Tin diambil dari salah satu surah dalam Al-Quran yang merupakan wahyu ke-27 yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, atau surah ke-95 dalam urutan penulisan Al-Qur`an. Nama surah itu adalah At-Tin yang berarti sejenis buah yang sangat manis, lezat, dan penuh gizi. Buah ini dipercayai mempunyai manfaat yang banyak, baik sebelum matang maupun sesudahnya.
Selain itu, pemberian nama At-Tin sebenarnya juga merupakan upaya untuk mengenang jasa-jasa istri mantan Presiden Soeharto yang bernama Ibu Tien atau lengkapnya Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto. Memang, pendirian Masjid At-Tin sejak awal merupakan usaha anak-cucu Presiden Soeharto untuk mengenang ibunda mereka. Pendirian masjid ini terlaksana berkat bantuan Yayasan Ibu Tien Soeharto yang merupakan yayasan milik anak-keturunan Ibu Tien Soeharto. Oleh karenanya, nama At-Tin tentu dimaksudkan sebagai doa dan perwujudan rasa cinta yang tulus dari anak/cucu kepada ibunda/nenek mereka.
Pembangunan Masjid At-Tin selesai pada tahun 1999 dan dibuka secara umum pada tanggal 26 November 1999. Sejak selesai dibangun, masjid ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar dan para pengunjung TMII. Selain itu, keberadaan masjid ini juga berperan untuk menambah semarak kegiatan syiar Islam di Kota Jakarta.

Keistimewaan
Masjid At-Tin mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dari segi arsitektur bangunan, hiasan ornamen, maupun desain dalam dan luar ruangannya. Gaya arsitektur masjid ini berusaha menonjolkan dan mengekspos lekukan bentuk anak panah pada dinding di hampir semua sudut dan ornamen yang menghiasinya. Lekukan anak panah ini terlihat secara jelas pada bagian muka masjid dari arah pintu masuk. Dengan begitu, wisatawan yang berkunjung ke masjid ini akan dapat melihat dengan leluasa lekukan-lekukan panah yang ditampilkan, sebelum memasuki ruang dalam masjid.
Pada bagian muka (sisi timur) masjid, terdapat taman luas dengan pepohonan rindang yang mengitari plaza berbentuk lingkaran yang terbuat dari marmer berwarna krem. Dari plaza menuju arah muka masjid, terdapat jalan yang terletak di kanan dan kiri plaza. Bagian muka masjid tersebut secara terinci menampilkan tiga lekukan anak panah yang bagian tengahnya didominasi dengan warna abu-abu. Motif yang ditampilkan pada lekukan berbentuk anak panah ini sepintas menyerupai tebaran bunga, karena dihiasi oleh sejumlah gambar bermotif bunga di tengahnya. Selain tiga lekukan berbentuk anak panah tersebut, juga terdapat dua lekukan anak panah lagi (ukurannya lebih kecil) pada sisi kanan dan kiri dinding masjid.
Selain itu juga tampak dari bagian muka masjid sebuah kubah utama yang diapit oleh empat kubah kecil. Pada bangunan kubah-kubah kecil ini juga dipenuhi lekukan berbentuk anak panah yang lebih tinggi dan runcing.
Mencoloknya lekukan, konstruksi, dan ornamen yang berbentuk anak panah pada tiap bagian masjid ini memberikan gambaran bahwa rancang bangun masjid At-Tin didesain se-minimal mungkin untuk mengekspos elemen estetis terputus dengan mengedepankan gerakan geometris yang terus bersambung seperti yang tergambar dalam sudut masing-masing anak panah yang saling berhubungan. Bentuk anak panah ini memiliki makna agar umat manusia tidak pernah berhenti mensyukuri nikmat Allah—seperti terlukis dalam bentuk anak panah—mulai dari titik awal hingga titik akhir.
Kekhasan lain yang terdapat pada masjid ini adalah pintu masuk utama masjid yang terdiri dari dua dinding tanpa daun pintu. Pintu masuk ini juga berbentuk seperti anak panah. Setelah melewati pintu utama, pengunjung akan disuguhi kolam air mancur yang pada bagian pinggirnya dapat berfungsi sebagai tempat duduk para pengunjung. Kolam air mancur dengan keramik warna hijau muda ini juga berbentuk seperti anak panah. Dari arah pintu utama, pengunjung dengan mudah dapat menuju ke arah lantai dasar yang digunakan untuk ruang serbaguna, tempat wudu (pria/wanita), ruang mushaf, ruang rapat kecil, perpustakaan, ruang audiovisual, dan ruang internet. Selain ruang-ruang tertutup ini, area lantai dasar masjid ini dikelilingi teras terbuka di mana para pengunjung dapat dengan leluasa melihat ke arah taman.
Lantai dasar masjid ini dikelilingi oleh tangga-tangga sebagai jalan menuju ke arah lantai satu. Melalui pintu utama, para pengunjung dapat menggunakan dua tangga utama dan sebuah eskalator pada sisi kanan menuju lantai satu. Alternatif lainnya, pengunjung juga dapat menggunakan empat tangga lain yang terdapat di sudut kanan kiri masjid serta satu tangga di bagian belakang masjid.
Ruang utama untuk sholat terletak di lantai satu. Di ruang ini tampak tujuh lekukan berbentuk anak panah dari keramik warna hijau tua pada bagian dindingnya. Bagian tengahnya difungsikan sebagai mihrab dan mimbar. Pada bagian sisi kanan dan kiri ruangan yang berhubungan dengan ruang teras samping ini dibatasi oleh penyekat kayu ukir yang setiap saat bisa dibongkar-pasang. Pengunjung yang berada di ruangan ini dapat melihat kerangka kubah dari dalam. Saat pengunjung mengamati bagian dalam kubah akan tampak lempengan baja tipis pada ketinggian tertentu dengan warna dasar hijau yang dikelilingi oleh kaca patri berwarna hijau-merah-kuning dan biru. Sehingga, saat matahari bersinar, cahaya yang masuk akan dipantulkan dan membentuk kombinasi warna yang mengagumkan.
Berbeda dengan masjid pada umumnya, penggunaan ornamen kaligrafi dalam masjid ini sangat minim. Ornamen kaligrafi hanya nampak pada dinding bagian atas ruang solat utama (lantai satu) dan sepanjang dinding pada lekukan anak panah di area mihrab dan mimbar. Dengan menggunakan cat warna hijau muda, tampak tulisan ayat-ayat Al-Qur`an mengitari dinding ruang sholat utama yang juga bisa dilihat dari arah mezanin.
Secara umum, masjid At-Tin dikelilingi oleh koridor-koridor dengan atap yang dibentuk seperti anak panah. Koridor ini merupakan sarana bagi para pengunjung berjalan kaki menuju gedung utama masjid. Selain itu, koridor ini juga sering digunakan untuk sholat, saat jemaah tidak lagi tertampung di dalam masjid. Mungkin, tujuan lain dari pembuatan koridor ini juga untuk menghindari rusaknya taman akibat diinjak oleh pengunjung. Taman ini memang banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman, seperti palm, tanaman merambat, dan rerumputan. Sekilas taman ini nampak seperti padang rumput yang terpetak-petak karena diberi jalur setapak bagi pejalan kaki. Di area rerumputan ini juga terdapat empat kolam air mancur berbentuk bunga mekar yang pada bagian dindingnya bisa difungsikan sebagai kran tempat wudu.
Masjid At-Tin memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti warung makan, ruang rekreasi/TV, ruang internet, perpustakaan, rumah dinas Imam Besar, mess muazin, rumah penjaga, ruang kegiatan, ruang kelas, dan lahan parkir yang dapat menampung 100 sepeda motor, 8 bus, dan 350 mobil. Di samping fasilitas-fasilitas pendukung, masjid ini juga sering menyelenggarakan kegiatan seperti diskusi tema khutbah sebelum sholat jumat, kuliah Ahad Duha berbentuk cermah dan diskusi, pengajian tafsir Al-qur`an (Tafsir Jalalain) setiap Minggu pagi (08.00—11.00 WIB), pengajian karyawan, seminar keagaman, tablig akbar, dan peringatan hari besar Islam.

Bagi Peserta Wisata
Wisatawan yang berkunjung ke masjid ini oleh pengelola tidak di pungut biaya. Namun sangat disayangkan oleh beberapa oknum security Masjid, panitia terkadang dikenakan pungutan sebesar Rp. 150.000,-/bus sebagai uang keamanan. Dan apabila menolak maka pihak keamanan tak segan-segan untuk mengusir peserta wisata, hal ini perlu dipikirkan pengelola masjid mengingat masjid At-tin memiliki keindahan dan lokasi yang sangat strategis sehingga bisa mendatangkan tamu lebih banyak lagi seperti masjid Kubah Mas di Depok. Kami dari Selera Wisata pernah menggunakan Masjid ini sebagai transit untuk sholat shubuh pada bulan Juni tahun 2006 sebanyak 6 Bus dan Desember 2007 sebanyak 3 Bus. karena letaknya yang sangat strategis sebagai tempat transit menuju lokasi wisata berikutnya baik itu ke Taman Mini maupun tujuan Jakarta ataupun Bogor sekitarnya.
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan TUGU MONAS atau MONAS adalah salah satu monumen peringatan yang didirikan guna mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.
SEJARAH BERDIRINYA
Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, di bangun pada decade 1961 an. Tugu peringatan terebut di bangun di areal lahan seluas + 80 hektar. Tugu di arsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Roeseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
Pembangunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perejuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekanan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Tugu Monas yang menjulang tinggi, melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi budaya khas bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hamper di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Lapangan Monas mengalami 5 (lima) kali pergantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan Taman Monas. Di sekiling tugu terdapat taman, 2 (dua) buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga untuk hari-hari libur.
KONSTRUKSI dan PAMERAN
Tugu Monas memiliki bentuk sangat unik, sebuah batu obelisk yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni symbol kesuburan, dengan tinggi 132 M. Puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang bentuk nyala obor perunggu dengan berat mencapai 14.5 ton dan di lapisi emas 35 Kg. Lidah api dan obor ini sebagai symbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.
Pelataran puncak dengan luas 11 x 11 m2 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak Tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiridari kejauhan Gunung Salak diwilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Arah Utara pengunjung dapat melihat laut lepas terbentang dengan hamparan gugusan pulau-pulau seribu berserakan. Bila melihat arah barat pengunjung setiap saat dapat melihat pesawat yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Dari pelataran puncak , 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14.5 ton dan berdiameter 6 M, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.
Pelataran kawasan Tugu Monas, berupa “Api Nan Tak Kunjung Padam” yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujursangkar, berukuran 45x45 m merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Pengunjung kawasan monas yang akan menaiki pelataran tugu puncak monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Dipenogoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung ini dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh konsulat Jenderal Honores, Dr. Mario di Indonesia Melalui terowongan yang berada 3 m dibawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak monas yang berpagar “Bambu Kuning”.
Landasan dasar Monas setinggi 3 m, dibawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabadikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk amphiteater yang terletak di dalam cawan tugu monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, Bendera merah putih dan lambang Negara dan Pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Didalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Pengunjung dapat daik hingga ke atas dengan menggunakan elevator. Dari atau monument Nasional dapat dilihat Kota Jakarta dai puncak monument. Monumen dan Museum ini di buka setiap hari, mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB. Kami Tim SELERA WISATA sering berkunjung ke Monas semenjak Desember 2005, namun karena seiring berubahnya rute transit yang dahulunya di masjid Istiqlal sekarang berganti di Masjid Kubah Mas Depok semenjak bulan januari 2007, maka sekarang kunjungan di Monas menjadi jarang dilakukan.

Museum nasional (Museum Gajah)

Sejarah dan Latarbelakang
Museum Nasional Republik Indonesia adalah salah satu museum dengan wajah dan pengaruh budaya Eropa, terutama semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18. Ia dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah Belanda dibawah Gubernur-Jendral JCM Redermacher sebagai respons adanya perhimpunan Bataviaasch van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda. Museum ini diresmikan pada tahun 1868, tapi secara institusi tahun lahir museum ini adalah 1778, saat pembentukan Bataviasch Genootschap van Kunstan en Wetenschappen oleh Pemerintah Belanda.
Museum Nasional dikenal sebagai Museum Gajah sejak dihadiahkannya patung gajah oleh Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871. Tetapi pada tanggal 28 Mei 1979, nama resmi menjadi Museum Nasional Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 17 Februari 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia mengelolanya, menyerahkan Museum kepada pemerintah Republik Indonesia. Semenjak itu pengelolaan museum resmi oleh Direktorat Jendral Sejarah dan Arkeologi, dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tetapi mulai tahun 2005, museum Nasional berada dibawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Catatan di website Museum Nasional. Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksinya telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai museum terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksinya sudah melebihi 140.000 buah, tapi baru sepertiganya saja yang dapat diperlihatkan kepada khalayak umum. Museum ini terletak di jalan Merdeka Barat.
Koleksi Museum Nasional
Museum Gajah banyak mengkoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatic, relic sejarah dan benda berharga.
Sebelum Perpustakaan Nasional RI yang terletak di jalan Salemba 27, Jakarta Pusat didirikan, koleksi Museum Gajah termasuk naskah-naskah manuskrip kuno. Naskah-naskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum Gajah kini disimpan di Perpustakaan Nasional.
Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini terbanyak dan terlengkap didunia. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Menurut Kami koleksi yang menarik adalah Patung Bhirawa, pating yang tertinggi di museum Nasional dengan tinggi 414 Cm ini merupakan manifestasi dari Dewa Lhokeswara atau Awalokiteswara, yangmerupakan perwujudan Bodhisatwa (pancaran Budha) di Bumi. Patungini berupa laki-laki berdiri diatas mayat dan deeretan tengkorak serta memegang cangkir dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab ditangan kanannya. Patung ini ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat. Diperkirakan patung ini berasal dari abad ke 13 – 14. koleksi arca Budha tertua di museum ini berupa arca Budha Dipangkara yang terbuat dari perunggu, disimpan dalam ruang perunggu dalam kotak kaca tersendiri, berbeda nasibnya dengan arca batu tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha. Dari Candi Banon.
Catatan
Museum Nasional sebagai sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif cultural dan rekreatif, mempunyai kewajiban menyelamatkan dn melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia. Hingga saat ini koleksi yang dikelola berjumlah141.899 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numistik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi.
Penyelamatan dan pelestarian budaya ini pada hakekatnya ditujuakan untuk kepentingan masyarakat, diinformasikan melalui pameran dn penerbitan-penerbitan catalog, brosur, audio visual juga website. Tujuannya agar masyarakat tahu dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian warisan budaya bangsa.
Mengenai pameran, system penataan pameran di gedung lama (Unit A) berdasarkan pada jenis-jenis koleksi, baik berdasarkan keilmuan, bahan, maupun kedaerahn. Seperti Ruang Pameran Prasejarah, Ruang Perunggu, Ruang Tekstil, Ruang Etnografi daerah Sumatera, dan lain-lain. Sedangkan penataan pameran di Gedung baru (Unit B atau Gedung Arca) tidak berdasarkan jenis koleksi melainkan mengarah pada tema berdasarkan aspek-aspek kebudayaan yang mana manusisa diposisikan sebagai pelakudalam lingkungan tempat tinggalnya. Tema pameran yang berjudul “Keanekaragaman Budaya dalam Kesatuan” ini terdiri dari beberapa subtemaantara lain (1.) Manusia dan Lingkungannnya (2). Ilmu Pnegetahuan, Teknologi dan Ekonomi (3.) Organisasi
Sosial dan Pola Pemukiman, dan (4) Khasanah dan Keramik.
Selain gedung-gedung yang ada tersebut, kini sedang direncanakan akan dibangun Gedung Unit C untuk memperluas tata pameran yang sudah ada dan untuk melengkapi subtema terakhir yaitu (5) Religi dan Kesenian. Kami dari Tim SELERA WISATA sering mengunjungi Museum ini semenjak bulan Desember 2005, biasanya berhubungan dengan kunjungan study tour anak sekolah

Ragunan

Keberadaan pelestarian hayati dan hewani di suatu wilayah tertentu seperti di perkotaan, memiliki banyak sekali manfaat. Sebagaimana halnya dengan keberadaan Taman Margasatwa Ragunan di DKI Jakarta, ianya dapat bermanfaat sebagai Paru-paru Kota dengan keberagaman hayati yang ada serta sudah kuno, sebagai lokasi wisata atau tempat pelesiran/refresing dengan menikmati keindahan serta keragaman hayati maupun hewani, sebagai tempat research ataupun kajian-kajian penelitian ilmiah bagi dunia hayati maupun hewani, serta manfaat lainnya adalah sebagai tempat pelestarian bagi kelangsungan ekosistem yang ada di indonesia. Manfaat itu tidak hanya dirasakan bagi Masyarakat atau lingkungan wilayah DKI Jakarta saja, Namun lebih jauh keberadaan Taman Margasatwa Ragunan adalah merupakan gambaran kekayaan ragam hayati dan hewani Bangsa Indonesia.

Sejarah Berdirinya

Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada masa kolonialisme Hindia Belanda tahun 1864, awalnya bernama "Planten en Diertuin" dan dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia. Taman Margasatwa ini berdiri diatas lahan seluas 10 ha yang awal pendirianya berlokasi di Cikini, tanahnya atas hibah Raden Saleh seorang pelukis kenamaan Bangsa Indonesia pada saat itu.
Setelah Indonesia Merdeka pada tahun 1949, namanya kemudian berubah menjadi KEbun Binatang Cikini. Namun seiring perkembangan Kota Jakarta, maka pada tahun 1964 PEMDA DKI Jakarta memindahkanya serta menghibahkan tanah seluas 30 ha di Ragunan, Pasar Minggu. Ragunan di buka secararesmi pada 22 juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu dan di beri nama baru "TAMAN MARGASATWA RAGUNAN".

Letak Geografis
Taman Margasatwa Ragunan terletak didaerah Pasar Minggu, sekitar 20 Km dari pusat Kota Jakarta, letaknya 50 m diatas ketinggian permukaan laut, dengan curah hujan, suhu serta kelembaban tahunan rata-rata 2300 mm, 30 C dan 60%.
Taman Margasatwa Ragunan berdiri diatas tanah seluas 140 ha. Untuk mencapai Taman Margasatwa Ragunan tersedia 3(tiga) pintu:
  • Pintu Gerbang Utara : Pintu ini diperuntukkan bagi pengunjung dari arahTanah Abang, Kebayorn baru, Kampung Melayu dan Pasar Minggu.
  • Pintu Gerbang Barat : Pintu ini diperuntukkan bagi pengunjung dari arah Cilandak, Lebak Bulus, Ciganjur, Cipedak dan Cinere.
  • Pintu Gerbang Timur : Pintu ini diperuntukkan bagi pengunjung dari arah Depok, Lenteng Agung dan Jati Padang.

Fasilitas dan Sarana Hiburan
Taman Margasatwa Ragunan memiliki prasana dan sarana yang lengkap sebagai tempat atau wahana hiburan bagi pengunjung yang datang untuk pelesiran atau kegiatan refresing baik untuk individu atau keluarga maupun rombongan :
  • Taman Satwa Anak: adalah merupakan sarana belajar bagi anak-anak dalam mengenal keanekaragaman hayati maupun satwa. Didalamnya terdapat Playground tempat bermain anak, pinic area tempat bersantai dan bersitirahat, Kolam aquarium dengan berbagai jenis ikan yang ada, domba, kelinci, ayam, kijang, burung kakatua dan lain-lain.
  • Pusat Infor masi : adalah berupa gedung dengan fasilitas didalamnyaterdapat ruang tamu, ruang pertemuan, ruang pelayanan pengunjung, ruang promosi, ruang radio panggil, ruang theater, serta ruang audio visual.
  • Pusat Primata : Pusat primata adalah merupakan wahana konservasi bagi jenis-jenis primata di indonesia, didalamnya terdapat beberapa jenis yang mewakili seluruh keberadaan primat a di indonesia. Yang paling unik di Pusat Primata ini adalah keberadaan Gorila, karena menurut pengelola hanya di Taman Margasatwa Ragunanlah terdapat pemeliharaan Gorila. Pusat primat ini dirancang seolah-olah satwa yang ada berada di habitat aslinya. fasilitas yang ada meliputi Dapur satwa, Karantina, Labotratorium, Playground, terowongan orangutan, jembatan pohon, dan pusat pendidikan sata atau tmpat kegiatan belajar mengajar dan informasi primata.
  • Habitat Kandang Hewan : Di Taman Margasatwa Ragunan memiliki banyak sekali habitat hewan diantaranya: Binturong, Macan Tutul, Primata, Unggas, Kuda Nil, Burung Kasuari, Harimau, Singa, Orang Utan, Komodo, Mamlia kecil, Beruang Madu, Banteng, Unta, Rusa, Anoa, Rusa tutul, Linsang, Gajah, Rusa Bawean, Jerapah, Kanguru, Gorilla, Babirusa, Buaya, dan lain-lain.